Ingin berlibur ke Bali, tapi tidak punya waktu luang??? Cuma punya waktu libur Sabtu dan Minggu?? Tidak jadi masalah. Kali ini saya ingin membagi pengalaman berlibur Sehari ke Bali beberapa waktu yang lalu.
Bali, dengan sejuta pesonanya yang telah mendunia sangat menarik untuk dikunjungi. Tapi kendala waktu menjadi persoalan yang cukup menghambat keinginan untuk berlibur ke Bali. Tapi hal ini tentunya masih bisa diatasi dengan berbagai solusi. Salah satu solusinya adalah dengan berwisata sehari ke Bali. Sehari?? Ya.. hanya sehari semalam saja. Memang tidak semua tempat di Bali bisa dikunjungi. Namun, cukup untuk sekedar melepas penat di Kota Jakarta yang serba sumpek ini. sehari semalam sudah cukup untuk mengunjungi tempat- tempat menarik di Pulau Bali.
Bersama dengan teman- teman kantor Saya, Wahyu, Nova, Mas Bayu dan Mas Adi kami berlima menyusun itinary perjalanan dari Jakarta ke Bali. Karena hari kerja di kantor adalah dari hari Senin sampai Jumat, maka hanya hari Sabtu dan Minggu yang memungkinkan untuk berlibur kesana.
Landing at Ngurah Rai Airport |
Berangkat di hari Sabtu, menggunakan penerbangan Garuda Indonesia jam 08:00 WIB. Beruntungnya, kami berlima bekerja di perusahaan maskapai plat merah tersebut, jadi untuk tiket bisa menggunakan fasilitas dari kantor. Hehehe....
Perjalanan Jakarta - Bali memakan waktu sekitar 2 jam. Lumayan lama, tapi untungnya terbang menggunakan Garuda Indonesia pasti dapat makan. Untuk penerbangan di bawah 1 jam saja masih dapat cemilan roti dan air mineral. So, penerbangan di atas 2 jam dapat makanan berat (meal). Hehe... Tiba di Bali sekitar pukul 11:00 WITA, kalau di Jakarta masih jam 10:00 WIB. Ini dikarenakan Bali masuk ke dalam zona waktu WITA, yang lebih cepat 1 jam daripada Jakarta.
Tiba di bandara Ngurah Rai Bali, kami langsung bertemu dengan Pak Wayan. Beliau adalah pemilik mobil rental yang sebelumnya sudah kami booking untuk sewa mobil selama 1 hari 1 malam. Biaya sewanya 350 ribu. Mungkin kalau sobat berlibur ke Bali bisa sewa mobil dengan harga lebih murah. Tapi kisaran harga sewa mobil di Bali adalah Rp.250 - 350 ribu per hari. Mobil yang kami sewa lumayan bagus, dan cukup untuk menampung kami berlima beserta barang bawaan. Mobilnya adalah Suzuki APV. Dan supaya lebih murah, kami hanya sewa mobilnya saja, tidak dengan supirnya. Nah, untuk urusan di balik kemudi menjadi milik mas Bayu.
GWK |
Dari bandara kami tidak langsung menuju ke hotel, tapi kami putuskan untuk langsung menuju ke tujuan pertama kami, Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sebelumnya kami sempatkan ke KFC untuk membeli makan siang. Kami sengaja membeli makanan fast food karena selain tidak ribet, kami juga tidak mau kehilangan waktu sedetik pun untuk segera menikmati Pulau Bali. GWK terletak di Selatan Pulau Bali, sekitar 40 km dari Denpasar, tepatnya di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Perjalanan dari bandara Ngurah Rai ke GWK memakan waktu sekitar 30-40 menit. Di areal GWK ini , direncanakan akan dibangun patung Dewa Wisnu raksasa yang menunggangi Garuda. Patung ini merupakan landmark Bali. Rencana awal pembangunan patung tersebut adalah dengan tinggi 146 m dan lebar bentangan sayap burung Garuda mencapai 66 m. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan GWK sebagai mahakarya terbesar dan terbaik yang dikenal dari Pulau Bali. Namun, hingga saat ini, ketinggian patung masih sekitar 20 m, dan masih merupakan bagian- bagian patung yang terpisah- pisah. Saat ini bagian patung yang sudah selesai adalah setengah badan Dewa Wisnu, kepala burung Garuda dan tangan Dewa Wisnu. Proyek pembangunan patung ini juga baru selesai 15%. Tetapi hal ini tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke area wisata dengan luas mencapai 100 hektar. Tiket masuk ke GWK adalah Rp.50,000 untuk dewasa, dan Rp.40.000 untuk anak-anak / pelajar.
Wahyu, Mas Adi, Mas Bayu and Me @GWK |
Dari GWK kami langsung menuju ke New Kuta Hotel - a Lexington Legacy Hotel, di kawasan Pecatu Indah Resort, Pecatu. Waktu sudah menunjukkan pukul 13:00 WITA. Dari GWK ke hotel memakan waktu sekitar 20 menit. Hotel ini cukup besar, dan bahkan sangat mewah. Tapi harganya lumayan terjangkau. Kami memesan kamar family room dengan harga Rp.700 ribu per malam. Karena kami berlima jadi harga per orangnya hanya sekitar Rp.120 ribu. Sangat murah untuk ukuran kelas hotel mewah tersebut. Asyiknya lagi, harga itu sudah termasuk breakfast. Kamar yang sudah kami booking via Agoda.com dari jauh hari tersebut memiliki 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi, ada ruang tamu dan dapur serta balkon. Sangat besar untuk kami berlima. Nova, satu- satunya wanita di antara kami berlima mendapat kamar yang paling besar. Berasa jadi ratu dia. Emang wanita paling ingin dimengerti. Hehehe... Wahyu dan Mas Adi sekamar. Saya dan Mas Bayu juga sekamar. Hanya saja pada akhirnya mas Bayu memilih tidur di sofa, selain karena badannya yang gemuk besar, dia juga menghabiskan malam dengan menonton acara Korea kesukaannya di channel TV hotel.
Blue Point Beach |
Di hotel, kami hanya sempatkan sedikit waktu untuk solat, makan siang dan beristirahat sejenak. Sekitar jam 15:00 WITA, kami berangkat lagi melanjutkan perjalanan. Kali ini kami menuju ke Pantai Blue Point. Pantai Blue Point ini terletak di area Uluwatu, tepatnya di Desa Pecatu. Jarak dari Bandara sekitar 30 menit. Kalau dari hotel hanya sekitar 10 menitan saja. Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang menawan dan menjadi surga bagi peselancar lokal maupun asing. Pantai ini juga menawarkan keunikan tersendiri, dimana pantainya tersembunyi diantara batu karang. Air laut yang bening dan biru, membuat mata menjadi rileks dan santai. Pantai ini menjadi salah satu tempat favorit turis mancanegara yang menginginkan tempat istirahat yang tenang dan juga tempat unjuk kebolehan di atas papan surfing. Disini kami habiskan waktu sekitar 1 jam untuk berfoto- foto.
Nova @Uluwatu |
Dari Pantai Blue Point kami lanjutkan ke Pura Uluwatu untuk menikmati sunset. Pura Uluwatu ini juga tidak terlalu jauh dari Pantai Blue Point. Kurang lebih hanya 15 menit dari Blue Point. Pura Uluwatu ini terkenal dengan Pura yang terletak di tepi tebing atau jurang yang langsung menghadap ke perairan Bali. Dari tebing ini ada beberapa tempat yang sangat cocok untuk menikmati sunset di Bali. Namun, yang harus diwaspadai adalah banyaknya monyet liar yang berkeliaran di sekitar Pura Uluwatu ini. Oleh karena itu, ketika memasuki area Pura dengan membayar tiket Rp.5000, pengunjung disarankan agar tidak menggunakan perhiasan maupun kacamata. Karena monyet di Pura Uluwatu ini terkenal dengan kejahilannya yang suka mencuri atau merampas perhiasan pengunjung. Satu hal yang unik saat memasuki area Pura Uluwatu ini adalah kita diharuskan menggunakan kain selendang yang diikatkan dipinggang. Mungkin ini termasuk salah satu tradisi Hindu. Selama beberapa jam kami menikmati sunset di Uluwatu, jika sobat beruntung dan tepat waktu seharusnya bisa ikut menyaksikan Tari Kecak khas Bali disini. Hanya saja saat itu kami sedikit terlambat, sehingga pagelaran Tari Kecak sudah dimulai dan pintu gerbang area pagelarannya sudah ditutup. Karenanya kami habiskan sisa waktu di Uluwatu dengan berfoto- foto saja.
Dinner @Jimbaran |
Puas menikmati sunset, kami bertolak menuju Jimbaran yang berjarak 20 menit dari Uluwatu. Ketika kami tiba di Jimbaran waktu sudah menunjukkan pukul 19:30 WITA. Jimbaran adalah tempat dinner yang romantis dan sangat menarik karena restoran seafood yang ada di Jimbaran terletak di bibir pantai. Sehingga wisatawan akan disuguhkan suara deburan ombak dan candle light yang menambah suasana romantis saat dinner. Ditambah lagi dengan adanya pengamen- pengamen yang sangat keren. Mereka biasa menyanyikan lagu- lagu latin, barat dan lainnya. Bahkan bisa menyanyikan lagu sesuai request. Sangat menarik. Di Jimbaran ini, restoran seafood berjejer sepanjang garis pantai. Untuk menu makan malam ini kami memilih hidangan ikan bakar, cumi, udang, lengkap dengan sambal terasi dan sambal "Matah" yang rasanya juara. Dinner sambil mengobrol ngalur ngidul, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 WITA. Kami putuskan menyudahi jalan- jalan hari itu, dan kembali ke hotel untuk beristirahat.
We - @Dreamland Beach |
Esok paginya, kami putuskan untuk berkunjung ke Pantai Dreamland yang letaknya sangat dekat dengan hotel tempat kami menginap. Hanya dengan berjalan kaki 10 menitan, kami sudah tiba di Pantai Dreamland. Waktu itu kami berangkat ke pantai sekitar pukul 7 pagi, sehingga suasana masih sepi dan cocok untuk kami nikmati dengan berfoto- foto. Puas menikmati pantai dan berfoto- foto, sekitar jam 8 pagi kami kembali ke hotel untuk sarapan. Lumayan banyak juga sarapan kami pagi itu. Mungkin karena kami membutuhkan tenaga yang cukup untuk melanjutkan petualangan di hari kedua. Kenyang dengan beragam menu sarapan yang dihidangkan oleh hotel, kami putuskan bersantai di tepi kolam renang. Tapi tidak sekedar bersantai, Saya dan Wahyu tidak tahan untuk mencoba segarnya kolam renang. Kami berdua pun menghabiskan pagi itu dengan berenang di kolam renang hotel.
Nusa Dua Beach |
Sekitar pukul 11 siang, kami beres- beres dan check out dari hotel. Karena memang kami hanya menginap satu malam saja. Kelar check out, kami lanjutkan perjalanan menuju Nusa Dua. Pantai indah lainnya yang harus dikunjungi kalau berkunjung ke Bali. Jarak dari hotel ke Nusa Dua cukup jauh. Perlu perjalanan hampir 1 jam. Pantai Nusa Dua ini terletak di area Resort Nusa Dua. Pantai ini cukup terkenal bagi wisatawan mancanegara. Garis pantai yang panjang dengan pasir putihnya, membuat wisatawan memilih untuk berjemur dan bersantai di pinggir pantai. Selain itu juga, banyak restoran dan cafe di sepanjang area pantai Nusa Dua. Disini kami tak lupa mengabadikan keindahan pantai Nusa Dua dengan berfoto.
Me, Wahyu and Nova @Water Blow |
Puas menikmati pantai Nusa Dua, kami lanjutkan berjalan kaki menuju "Water Blow" Nusa Dua. Jaraknya sekitar 15 menitan berjalan kaki. Mengapa dinamakan "Water Blow"? Karena di tempat ini, kita dapat menyaksikan dan menikmati deburan ombak yang menghantam karang, dan dapat menyemburkan air setinggi 6-10 meter. Atraksi ini sangat ditunggu oleh wisatawan termasuk kami, untuk mengabadikan water blow tersebut dengan kamera yang kami bawa.
Dari Nusa Dua, kami lanjutkan perjalanan menuju pusat kota Bali. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 14:00 WITA. Perjalanan selama 1 jam. Kami menuju Jalan Tuban, Kuta. Disana kami membeli oleh- oleh khas Bali di pusat oleh- oleh "KRISNA". Jaraknya hanya sekitar 5 menit dari bandara Ngurah Rai. Di tempat ini, kita bisa membeli pie susu, arak Bali, keripik, bahkan sampai baju, sendal dan lukisan. Harganya juga lumayan terjangkau. Pusat oleh- oleh KRISNA ini cukup terkenal di kalangan wisatawan.
Dari KRISNA, sekitar pukul 16:00 WITA, kami langsung menuju ke bandara untuk check in. Karena kami memilih penerbangan sore dari Bali menuju Jakarta. Tak lupa kami janjian dengan Pak Wayan, untuk menyerahkan mobil yang kami sewa, dan membayar biaya sewa sebesar Rp.350 ribu.
Tepat pukul 18:00 WITA kami boarding dan berangkat menuju Jakarta sekaligus mengakhiri perjalanan singkat kami ke Bali. Walaupun sebentar, namun ada rasa puas karena kami masih sempat mengunjungi tempat- tempat menarik di Bali. Mungkin lain kali kami akan menjelajahi area bagian utara dari Pulau Bali. Next Time...!!!
Kalau bisa dirangkum, itinary perjalanan kami adalah sebagai berikut:
Hari pertama : Bandara Ngurah Rai - GWK - Hotel - Pantai Blue Point - Sunset Pura Uluwatu - Dinner Jimbaran - Hotel
Hari Kedua : Hotel - Pantai Nusa Dua - Water Blow Nusa Dua - Belanja di KRISNA - Bandara Ngurah Rai
Rincian biaya yang kami habiskan selama di Bali adalah sebagai berikut:
Sewa mobil : Rp.350.000
Bensin : Rp.200.000
Tiket Masuk GWK : Rp.250.000 (Rp.50.000 X 5 orang)
Hotel : Rp. 700.000
KFC dan cemilan : Rp. 250.000
Tiket masuk Uluwatu : Rp. 25.000 (Rp.5000 X 5 orang)
Dinner Jimbaran : Rp. 300.000
Uang parkir dan lain- lain : Rp. 15.000
Total adalah sebesar Rp. 2.090.000. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh masing- masing adalah Rp. 2.090.000 dibagi 5 orang, menjadi Rp. 418.000. Cukup murah bukan?? Tapi harga tersebut tidak termasuk tiket pesawat dan belanja oleh-oleh.
Mungkin sobat tertarik untuk mencoba wisata sehari semalam ke Bali?? Liburan ke Bali ngga mesti mahal kok... Hehehe... :)
We and Our Story |
No comments:
Post a Comment